“ Raja Ampat lies hidden in a remote corner of the sea, surrounded by the world’s most-complicated island geography. It’s a coral universe with enormous currents and tides bathing the reefs in an endless plankton stew. The combination of an infinite range of habitat and rich currents has produced an undersea wilderness dripping in biodiversity. A true Last Place on Earth “ – David Doubilet and Jen Hayes
Suasana hiruk pikuk porter menyambut kami yang baru saja mendarat di bandar udara Domine Eduard Osok, Sorong – Papua Barat. Semuanya menawarkan bantuan mengangkat barang barang bagasi. Perjalanan sepanjang 7 jam ini memang terasa melelahkan. Sejak jam 3 pagi kami sudah berkumpul di Bandara Soekarno Hatta untuk mengejar penerbangan pukul 5 pagi. Namun siapa yang peduli, kalau kita akan menikmati petualangan surga bawah laut yang terkenal di seluruh dunia.
Kepulauan Raja Ampat terletak di barat laut kepala burung Pulau Papua, dengan kurang lebih 1500 pulau kecil dan atoll serta 4 pulau besar yang utama, yakni Misol, Salawati, Bantata dan Waigeo. Luas area ini kurang lebih 4 juta hektar persegi darat dan lautan – termasuk sebagian teluk Cendrawasih – membuatnya sebagai taman laut terbesar di Indonesia.
Kehidupan hayati dan biota laut Raja Ampat paling kaya dan beranekaragam dari seluruh area taman laut di wilayah segitiga koral dunia, Philipina – Indonesia – Papua Nuigini. Segitiga coral ini merupakan jantung kekayaan terumbu karang dunia yang dilindungi dan ditetapkan berdasarkan konservasi perlindungan alam Internasional.
Ini adalah perjalanan ke tiga menyelam di Raja Ampat. Berbeda dengan perjalanan sebelumnya dimana tinggal di sebuah resor di daratan pulau. Kini saya dan sebelas teman lainnya, memutuskan memakai kapal untuk membawa kami berlayar selama seminggu penuh.
MV Raja Ampat, adalah kapal jenis phinisi yang telah didisain dan dirombak sesuai kebutuhan penyelaman. Kapal ini terdiri kamar berAC, ruang makan, perlengkapan dan kompresor dan fasilitas lainnya. Dengan kecepatan sekitar 10 – 12 knot, kapal ini meninggalkan pelabuhan Sorong menuju selat Dampier di antara Pulau Batanta dan Waigeo. Udara agak berangin dengan permukaan laut yang tenang. Sambil menunggu makan malam kami membongkar peralatan diving dan mempersiapkan kamera photo dan kotak kedap air – housing kamera – di ruang depan.
Memoret bawah air memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Ini terutama memastikan knob pengunci housing kamera atau O-ring terpasang. Sering kali karena keteledoran, kamera dan lensa seharga puluhan juta bisa rusak kemasukan air laut.
Dalam penyelaman di Raja Ampat saya membawa 2 kamera, Nikon D 300 dan Nikon D 200. Satu kamera saya pegang sendiri, dan yang lain akan saya titipkan pada dive guide kami. Kebiasaan membawa 2 kamera sekaligus ke bawah air, untuk mengantisipasi menemukan spot spot yang berbeda antara macro photography dan wide angle.
Ini disebabkan begitu kita menyelam, tidak bisa mengganti lensa yang sudah terpasang di dalam housing kamera. Variasi lensa yang saya pakai adalah Nikon 10,5 mm, 12 – 24mm, 18 -70mm, 60mm Macro dan 105mm Macro. Kadang saya menambah diopter atau doubler untuk lensa macro.
Sesuai prinsip fisika dan ketebalan air, maka spectrum warna akan berkurang semakin dalam kita menyelam. Pertama warna merah akan hilang di kedalaman 5 meter, lalu warna kuning / oranye hilang di kedalaman 10 meter, disusul warna hijau sampai akhirnya tinggal warna biru yang tersisa di kedalaman 18 meter kebawah.
Sehingga kita membutuhkan flash strobe untuk mengembalikan warna warna yang hilang tadi. Dalam pemotretan wide angle, dengan rentang light arm yang lebar saya memakai 2 buah strobe Ikelite DS 200 dan kadang mengganti – mengkombinasikan – dengan Ikelite DS 125. Lalu untuk macro photography dengan rentang arm yang lebih pendek ,saya pasang Ikelite DS 125 sebagai sumber utama dengan Ikelite DS 51 sebagai fill in cahaya.
Setelah bermalam di sebuah teluk Pulau Mioskon yang tenang, pagi ini kami akan memulai petualangan ini. Langit sangat cerah dan terlihat burung burung berterbangan menuju pucuk pucuk pohon di karang pulau. Memang sebuah awal hari yang indah.
Mike’s point dan Pulau Mioskon salah satu spot penyelaman populer di sekitar selat Dampier. Merupakan pulau karang kecil dikelilingi oleh terumbu karang plateau dengan didominasi soft coral berwarna warni serta table coral yang besar besar.
Di Mike’s point kita benar benar berasa dalam aquarium raksasa. Begitu banyak jumlah ikannya mulai sweetlips, bumphead parrotfish sampai snapper, justru membuat kita sendiri bingung hendak memotret yang mana. Arus yang agak keras memungkinkan hal ini terjadi. Ada pameo No Current No Life. Karena semakin banyak arus justru semakin banyak ikan. Disini juga sering ditemui pigmy seahorse. Kuda laut yang sangat kecil dan mengkamuflase dirinya sesuai lingkungannya. Tentu saja mata kita harus jeli sekaligus memakai lensa makro untuk mendapatkan gambarnya secara detail.
Kawasan Raja Ampat memiliki lebih dari 1,070 jenis species ikan, 600 jenis species terumbu karang, dan 699 jenis molusca. Bandingkan dengan kawasan seluruh Karibia yang hanya memiliki tidak lebih dari 70 jenis terumbu karang. Tidak ada tempat di muka bumi ini yang memiliki begitu banyak keanekaragaman biota laut sebanyak Raja Ampat. Ini bisa jadi disebabkan jumlah populasi penduduk yang sangat sedikit yang masih menggunakan alat pancing tradisional serta akses terbatas antar pulau yang justru melindungi ekosistem alam ini dari kerusakan.
Hari hari selanjutnya dipenuhi dengan kegembiraan yang meluap luap, karena semakin sering kita menyelam, semakin sering juga mendapatkan obyek obyek photo yang – bagi underwater photografer – sulit di temui di belahan Indonesia lainnya.
Di Sardine Reef, saya melihat hiu wobegong yang tidur bersandar diatas pasir dipojok sebuah koral. Ini sejenis hiu kecil dengan pola totol totol di seluruh tubuhnya. Umumnya hiu ini hanya berdiam diri saja. Tetapi tidak untuk yang ini, tiba tiba ia melesat melayang menjauh.
Seketika saya mengikuti dari jarak yang cukup dekat dan terus mengambil gambar sepuas puasnya. Pemfokusan akurat memang lebih sulit dilakukan di bawah air. Ini karena refraksi sinar di bawah air,sehingga obyek tampak lebih dekat dan lebih besar dari aslinya. Kita harus memperhitungkan hal ini. Sehingga saya lebih sering memakai auto focus dalam memotret di bawah air, terlebih dengan obyek yang terus bergerak dan kemungkinan kita sendiri yang bermanuver di arus yang kadang cukup kencang.
Memotret dengan mode aperture priority – prioritas pada diafragma – sangat dianjurkan untuk mendapatkan depth of field yang terbaik, terutama untuk foto foto lebar wide angle. Walau kadang saya juga sering memakai mode manual jika arus tenang dan macro photography.
Tak jauh dari Sardine Reef terletak Pulau Kri yang merupakan pusat kerajaan dunia bawah air Raja Ampat. Disini ada 2 buah resort yang dikelola oleh Max Ammer, seorang Belanda yang jatuh cinta dengan Raja Ampat. Saya pernah tinggal di sini dalam beberapa tahun yang lalu. Tempat ini dapat ditempuh 2 – 3 jam menggunakan speed boat dari Sorong.
Pulau ini memiliki beberapa spot penyelaman dan Tanjung Kri adalah salah satu yang terbaik. Jumlah ikan dan varietasnya sangat mengagumkan. Dr. Gerald R Allen, seorang marine biologist dan pengarang sejumlah referensi buku buku kelautan pernah meneliti di pulau Kri. Ia mencatat ada 283 jenis ikan dalam sekali penyelaman.
Topografi disini adalah steep slope dengan terumbu karang yang cantik dan rombongan ikan ikan, termasuk primadonanya. Rombongan ikan ikan kuwe, kakap, kerapu, hiu karang, napoeleon wrasse, barracuda, tuna and giant trevally.
Dekat pulau fam, banyak ditemui spot spot penyelaman dengan area terumbu karang, sponges dan soft coral dengan semburat warna menyolok. Berbeda dengan jenis topografi di Kri, disini cenderung dinding karang – walls – walau ada juga karakteristik sloping reef. Banyak ditemui jenis nudibranch atau biasa disebut kelinci laut, bagian dari keluarga Molusca.
Kami menyempatkan berjalan jalan menyusuri pulau pulau kecil tak berpenghuni, dengan batu batu karangnya yang mencuat. Dikelilingi air yang tenang dan jernih kehijauan. Siapa yang bisa meragukan bahwa ada tempat tempat eksotik dan indah di bumi Indonesia ?
Menjelang sore kami dibawa oleh guide untuk memburu kehadiran Mandarin Fish. Ikan ikan kecil ini bermotif biru, merah, oranye seperti corak motif budaya Cina. Tidak tahu kenapa, jenis ikan ini hanya muncul sekitar magic hours – jam jam tertentu – yakni sekitar pukul 5 – 6 sore. Setelah beberapa lama menunggu, sejumlah ikan mandarin muncul dan berpose meliuk liuk dari balik fire coral dan karang karang lainnya.
Tentu saja saya sudah mempersiapkan dari atas lensa 60mm macro dan lensa 105mm macro untuk kamera satunya.
Kawasan Raja Ampat juga menyimpan sejarah peninggalan mesin mesin perang – kapal dan pesawat terbang – bekas perang dunia II. Dekat pulau Wai kami mendapati sebuah rongsokan pesawat P 40 bekas milik sekutu. Pesawat ini terbujur di kedalaman 27 meter dan relatif masih utuh sejak ditemukan tahun 1999.
Agak kurang beruntung, saat itu jarak pandang – visibility – tidak terlalu bagus sehingga mempengaruhi hasil pemotretan. Perlu diketahui bahwa dalam penyelaman , kita sangat tergantung dengan jarak pandang bawah air. Jika cuaca bagus bisa saja jarak pandang jernih sampai 40 meter. Tetapi jika buruk karena begitu banyak partikel, kita bisa saja hanya memiliki jarak pandang sejauh 2 meter.
Diam diam seekor stone fish memperhatikan kami dari balik persembunyian, dekat propeller baling baling pesawat. Ia tak peduli ketika lampu srobe saya berkali kali menyinarinya.
Indonesia memamg memiliki surga bawah laut yang mengagumkan. Mengherankan tidak banyak photografer dalam negeri yang tidak menggali potensi ini. Banyak buku buku dan literature under water photography dari luar negeri justru mengambil obyek dan pemandangan alam bawah laut Indonesia.
Raja Ampat mewakili semuanya, daratan pulaunya yang masih perawan, laguna dan teluk yang terlindungi, pantai indah dan laut biru.
Kepulauan ini terlalu luas untuk dijelajahi dalam seminggu. Mungkin butuh waktu sebulan penuh untuk dapat mengunjungi seluruh pulau pulau yang ada. Masih banyak tempat yang menarik seperti di daerah Pulau Misol di selatan atau Wayag di ujung utara.
Saya pasti kembali lagi ke Raja Ampat. Terlalu banyak godaan untuk memotret disini.
Dalam perjalanan pulang kembali menuju Sorong, saya memandang sunset yang tiba tiba menyeruak di penghujung senja. Angin bertiup lembut memberikan suasana melankolis. Begitu indahnya Indonesia, dan kita tak pernah menyadari hal ini. Sampai sekarang.
Teriakan panggilan teman teman mengagetkan saya. Sekilas saya menoleh ke laut lepas. Langit itu masih berwarna merah kesumba.
Tips Bepergian ke Raja Ampat.
1. Penerbangan setiap hari dengan Lion Air, Merpati dan Express Air dari Jakarta ke Sorong dengan stop over di Makasar. Harga tiket berkisar antara 2,5 juta sampai 4 juta pulang pergi tergantung season.
2. Memilih dive operator yang memiliki pengalaman di kawasan ini. Ada dua cara penginapan yakni tinggal di pulau Kri, Waigeo, Mansuar dan Misol atau cara lain dengan liveaboard memakai kapal. Banyak dive operator liveaboard yang menawarkan jasa ini.
3. Bepergian dengan rombongan bisa menekan budget. Ini berguna ketika melakukan deal penawaran dengan pemilik kapal atau resort. Resor di Pulau Kri lebih mahal, berkisar 900 – 1500 euro per orang untuk 7 hari ( tidak termasuk airfares ). Mereka pada umumnya selalu memberikan harga khusus untuk warga negara Indonesia.
4. Alternatif lain resor milik Pemerintah daerah yang jauh lebih murah dan dipatok dalam rupiah.
5. Biaya charter kapal liveaboard berkapasitas maksimal 14 orang peserta, berkisar 90 – 110 juta untuk selama seminggu pelayaran
( artikel ini telah dimuat dalam Majalah FOTO VIDEO – Gramedia – Edisi Januari 2009)
Dunia Laut berisi kumpulan cerita dan foto-foto tentang kekayaan alam hayati lautan Indonesia.
Blog ini dikelola oleh Iman Brotoseno, PADI Dive Instructor.
© Dunia Laut. Design by Muhammad Zamroni.
-tikabanget-
KEREEEEEENNN…!!!!!
AKU MAU DIAJARIN NYELAAMM..!!!
Agung
pak, boleh sering2 tuh posting underwater world …. biar orang indo bisa lebih sering diving ….. buat yg mo belajar, bisa lihat di website …
Ndin
setelah Bunaken, Raja Ampat & Wakatobi tujuan selanjutnya..!
~HidupIndonesiaDiving
fauzan
keren sekali….subhanallah,,nanti kalau sudah mampu saya akan ke sana,,fauzan kelas 6 sd muhammadiyah I
Nia
Wihh kereeeen aku mau kesana
triambarwati
wah…pengen banget jln2 ksana..!!!nnti klo so ada doi nech!!
Tori Nuariza
Gorgeous,…Great,..wonderful,..
Subhanallah,.Keindahan alam yang tiada terkira,..
tapi untuk travelling kesana butuh biaya yang sangat mahal,..andaikata Keindahan alam itu gratis,…
tori kalami
surga dunia terungkap di papua, untuk itu orang kitang selalu marah nelayan non papua tapi di birokarasi aksi ijin untuk mancing tau-tau bom meledak di laut, trus nanti kitorang tra heran lagi kalo surga suda teralik.
he…………….he………………mau dijarin nyelan yah uji duli di sumur timba biar terbiasa.
tori kalami
hom
Raja ampat memang indah… walau aku baru sekali ke sana dan itupun tidak sempat keliling kepulauan2. menyesal rasanya… tapi aku pasti sampai ke raja ampat lagi.
wendy
Kereeen banget.Mudah2anawet dan terjaga….
idris
wahhh topppp… gmn cara akesnya kesana?? n kira berapa budget yg harus dikeluarkan > idris jakarta
yannt
kapannn yahhhh aku bisa kesanaaaaa???????
pengen bangeddddd…… tapi lom ada budget….:(
adakah sponsor yang mau menawarkan bantuannya padaku??? hohoho..:ngarep… ^^
yannt
kapannn yahhhh aku bisa kesanaaaaa???????
pengen bangeddddd…… tapi lom ada budget….:(
adakah sponsor yang mau menawarkan hadiah liburan padaku buat sampe kesana dan menikmati semua keindahan si raja ampat??? hohoho..:ngarep… ^^
hariruwanci
jangan dulu bilang surganya bawah laut sebelum menyaksikan wakatobi. Raja Ampat hanya memiliki 537 spesies terumbu karang, sedangkan wakatobi memiliki 750 jenis terumbu karang… datanglah ke wakatobi, dan SAKSIKAN SURGA BAWAH LAUT YG SEBENARNYA… 🙂
fiarx
thanks foto2nya mas membuat diriku seakan berasa di dlm laut dan pengen banget ngelihat langsung…
Frida Urbinas
memang raja ampat antap mo surganya nya papua.
Vallery Michael Polla
Wow……Indahnya alam sekitar kepulaun Raja Ampat.Terimakasih Buat teman2 yang sudah mendokumentasikan dan bercerita.walaupun saya belum kesana tapi saya tau sedikit lewat cerita dan foto Anda.Doaku Tuhan biarlah aku bisa memiliki 3K.(Kemauan,Kesempatan dan Keuangan).
teeta
subhanallah,,,maha besar Allah dgn segala karunianya
indah bangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet
knpa br tau sekarang y T_T
teeta
mkc banyak y teemen–temen :-*
Dhenny toliz
ada paket wisata memancing ga? pengen petualang mancing sih… abis keren banget……..
Stella Maay
Menurut saya WAKATOBI nggak’ tidak ada apa-apanya dibandingkan Raja Ampat. Raja Ampat memang betul-betul surga bagi para penyelam ! Jenis terumbuh karangnya yang lebih dari 500an itu, baru yang ditemukan…bel;um ditambah yang belum ditemukan lagi. emang di Wakatobi or tempat2 lainnya pernah ada kunjungan dari Perstauan Penyelam Dunia & Pangeran William ? kayaknya ga’ ada deh…Benerrr…RAJA AMPAT IS THE REAL HEAVEN OF UNDERWATER…..Thanks GOD for everything
Stella Maay
Menurut saya WAKATOBI tidak ada apa-apanya dibandingkan Raja Ampat. Raja Ampat memang betul-betul surga bagi para penyelam ! Jenis terumbuh karangnya yang lebih dari 500an itu, baru yang ditemukan…belum ditambah yang belum ditemukan lagi. emang di Wakatobi or tempat2 lainnya pernah ada kunjungan dari Perstauan Penyelam Dunia & Pangeran William ? kayaknya ga’ ada deh…Benerrr…RAJA AMPAT IS THE REAL HEAVEN OF UNDERWATER…..Thanks GOD for everything
umi
subhanalllah keindhan yang tdk bsa d ciptakan oleh manusia,,hanya ALLAH yag menciptakan smw itu…..pkoknya buaguss buangat jd pengen kesana…
nani.s
JALAS VEPA JAYA MAHE
JAYA LAUT q JAYA DARAT q
swatu hari nnt pasti gw datng ksna!!!!!!
tunggu aq raja ampat………………….
sisca
waaaa…..
tabunganku uda berapa ya…
pengen kesana…
anita
keren…atol sipp….terumbu mantap….jadi pengen…
yetty
saya n calon suami yg kebetula dive master udah ngiler pengen ke Raja Ampat….ngk sabar, mgkn honeymoon ke sana. amien
Wanda
semoga saya bisa nyampe ke raja ampat…my wish list !
rhiena
subhanallah,,,,
jdi pengen nyelam ne,,,,
m. jasmin jafar
saya pernah menyelam di kawasan pulau derawan, kabupaten berau, kalimanta timur. pesona alam bawah lautnya tidak kalah bagusnya dengan raja ampat.
selain keindahan bawah laut, kepulauan derawan juga dikenal dengan surga bagi penyu di dunia.
dan yang pasti lebih murah…!!!
ini hanya sekedar berbagi pengalaman untuk menyusuri keindahan alam bawah laut dan pesona pantainya.
salam
samarinda-kaltim
Mr.jj
NAVHYCHAY
Bulan JUNI MO KE RAJA4. Ada yg mo ikut !!!!?!?? cuma 500rb ongkos pulang-perginya !!!
syifa
kereeeeeeeeeennnnnnnnn!!!
subhanallah…!!!
mau dong ke sana…!!!
galuh ning.s.p.
kerrren bggtz jd pengen nyelem niccchhhh
Bob..
Ada yg mau titip? besok pg 16april sy menuju misol, ada info lain?
Farish
Mas Iman,
Thanks atas artikel & foto-fotonya. Great article & nice pics..!
Yang terpenting bagi saya adalah sejauh mana usaha konservasi kita terhadap karunia Tuhan tsb. Ingat, tidak setiap negara dianugerahi ekosistem terumbu karang sebegitu royalnya oleh Tuhan. Sayangnya, bangsa kita seolah-olah menganggapnya “take for granted”, emang dari sononya udah begitu…Kita baru sadar kalau kita (pernah) kaya, saat kekayaan itu hilang dari tangan kita…..
Australia saja sudah menganggap “Great Barrier Reef” nya sebagai asset nasional, dan itu dilindungi betul oleh mereka.
BTW, status Raja Ampat apa ya? Apa sudah Taman Nasional Laut? Syukur kalau sudah TNL.
Oya Mas Iman, mungkin Mas Iman lupa sama saya. Waktu acara U/W weddingnya Mbak Uli & Mas Sheldon di Penida, saya yg jadi pendeta (pendeta gadungan)….hehe…:-)
kristy
my home sweat home,gue bangga punya darah raja ampat ,finaly semua memuji kampungku makasi
nadya
subhanallah bagus banget,salah satu kekayaan alam indonesia yang harus kita rawat dan jaga,jangan sampai semua aset negara yang kita miliki,menjadi milik negara lain,kita harus bisa mengolah sumber daya yang kita punya,nah kalo aku beli boleh ga ya?10.000 dapet brp ya?hahaha
belom pernah diving ditempat sekeren itu,mauuuuuuuuuuu!!!
ayo cari uang banyak 😀
astrid anandita
amazing……….beautifull……….
hmmmmmmmm…smoga hanimun ku bsa k BATU RAJA AMPAT……..
so sweeeeeeeeeet……….
saleem addinovic
Masya Allah…..Maha Kuasa Dia yang menjadikan alam ini Indah !! Kita (manusia) wajib menjaga alam agar hidup lebih indah.
ridho
kereennn bgt t lautnya,.,
sayang pemerintah msi krg pduli,.,
dina
sumpah kerean abizz…… semoga suatu saat aku bisa kesana…. hanimun kesana pasti romatis bgt.. jauh dari hiruk pikuk kota… menikmati keindahan alam.. AYO KITA JAGA SEMUA ASET YG KITA MILIKI…!!!
Gustri
Subhanalloh… Alloh menganugrahi negara kita dengan kekayaan alam yg tak terkira.. kenapa kita tidak mensyukuruinya.. kereeeennnn…….. pengen ke sana suatu saat nanti……
Tommy
saya seorang kontraktor Pemda Papua barat,sy cuma ingin menyampaikan apa yg anda semua lihat tentang Raja Ampat belum sepersepuluh dari Surga dunia yg Tuhan berikan bagi kita Rakyat Indonesia. tapi para pem bom ikan,nelayan dengan jaring pukat harimau,pembalak hutan adalah orang orang egois yg tidak berfikir pada masa depan anak cucu kita yg harus kita perangi bersama baik kami warga Papua maupun anda semua Rakyat Indonesia,bahkan warga dunia..!
di Sorong ada Conservasi Internasional yg membantu Pemerintah kita mengawasi kekayaan alam kita…, lalu kita sendiri???
banyak masyarakat kita dari luar Papua datang merambah laut tanpa memikirkan semua itu…dengan alasan mencari nafkah dsb… apakah mereka pernah berfikir kalau para Turis membayar ratusan juta rupiah hanya untuk melihat kekayaan kita??? kenapa harus dihancurkan??? banyak oknum aparat yg melepaskan kapal2 pencuri ikan yg tertangkap dengan alasan tdk cukup bukti.. dan masih banyak lagi kendala dalam menjaga alam kita..
BERSATULAH….!!!SELAMATKAN KEKAYAAN ANAK CUCU KITA…!!!
qq hendharqi
rahmat yang dianugrahka oleh tuhan untuk indonesia, yakinlah akan kebesarannya
tofan
Sip,,,,,,
inne suharli
wah, masih mimpi pergi ke raja ampat, biaya nya terlalu mahal, seperti travelling ke eropa, makanya mau keliling indonesia nggak kuat biayanya, masih murahan pergi keluar negeri, tolong deh, cari alternatif agar bisa mencintai tempat di negeri sendiri, berharap semua rakyat indonesia mencintai dan memelihara tanah airnya sendiri, jangan sampai surga dunia seperti raja ampat dan wakatobi hancur oleh ulah tangan kita sendiri.contoh yg terakhir banjir bandang di wasior papua barat. padahal selama ini, belum pernah terdengar ada kejadian banjir di tanah papua , wong tanah berbukit bukit, lembah dan lembah , tapi gara gara ulah segelintir orang yg serakah , merusak alam yg sudah ada selama ribuan tahun ada, hey orang orang serakah, masih punya hati nurani kan anda ?
aliruddin
ok……….
Kwe Pieter
Kapan ya impian menjadi kenyataan
aphin
waawwwww….kapaannn bisa nyelem disitu….
kepengin bangettt ! ^___^
Cheppy
Kapan bisa kesana ya???